Jakarta adalah satu tahap di depan berbagai daerah di negara Indonesia, mengukirkan diri sebagai pelopor dalam pelaksanaan inovasi tanpa uang tunai.
Kepala cabang Bank Indonesia Jakarta, Donni P. Joewono, mengatakan bahwa Jakarta telah menetapkan kasus yang layak dalam inovasi cashless melalui program bantuan sosial dan kerangka kerja angsuran transportasi terbuka.
“Organisasi Jakarta telah sepenuhnya melaksanakan inovasi non-uang. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri akan menerapkan pemanfaatan inovasi tanpa uang tunai di setiap organisasi umum yang melintang di Indonesia mulai 1 Januari 2018,” kata Donni di Bank Indonesia setiap tahun. di Jakarta pada hari Selasa.
Dia mengatakan bahwa, pada akhir tahun, tujuannya adalah untuk mencapai 40 hingga 50 persen dalam pertukaran tanpa uang tunai, termasuk yang dilakukan melalui kerangka angsuran transportasi dan Kartu Jakarta Smart (KJP), yang pergi tanpa uang tunai pada tahun 2015. Jakarta juga telah menerapkan angsuran uang di semua pintu tol.
Sesuai Bank Indonesia, pelaksanaan inovasi tanpa uang tunai dalam kerangka angsuran menambah efektivitas moneter dan keterusterangan dan memperluas pendapatan lokal Jakarta.
“Sebagai contoh, zona pemberhentian di Sabang [di Jakarta Pusat] sekarang akan dapat memperoleh Rp 10 juta [US $ 740] hingga Rp 15 juta setiap hari melalui angsuran non-uang. Ini berkembang dari hanya Rp 300.000 menjadi Rp 500.000 multi hari di masa lalu ketika ada angsuran uang, “kata Donni. (laba atas investasi modal awal)